lirik lagu

Wednesday, January 30, 2008

HEADLINE NEWS: "Dewi Soekarno: Soeharto lebih beruntung"

Senin, 21/01/2008


JAKARTA: Kondisi kritis yang tengah dialami mantan Presiden Soeharto ternyata tetap mendapat perhatian dari Ratna Sari Dewi Soekarno, janda mendiang Presiden RI pertama, Soekarno.


"Kalau dibandingkan dengan keadaan Bapak [Soekarno], Soeharto masih lebih beruntung. Saat sakit anggota keluarga Soeharto masih bebas menjenguknya, sedangkan di waktu Bapak [sakit] sungguh tidak enak," kata Dewi Soekarno dalam perbincangannya dengan Antara di Tokyo, akhir pekan lalu.

Dia pun lantas menceritakan bagaimana Bung Karno mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari Soeharto, padahal Soekarno merupakan orang besar bagi bangsa Indonesia.

Status tahanan rumah, larangan untuk dikunjungi dan perlakuan lainnya yang tidak semestinya bagi seorang bapak bangsa, membuat perempuan yang bernama asli Naoko Nemoto itu sulit untuk memaafkan Soeharto, orang yang dianggapnya paling bertanggungjawab atas kesehatan Soekarno waktu itu.

"Untuk bisa dimaafkan, Soeharto harus minta maaf lebih dulu terhadap Bapak," katanya lagi.

Apa yang dialami Soeharto sekarang, menurut Dewi Soekarno, berbeda jauh. Soeharto dalam pandangannya lebih enak. Tidak diasingkan dan juga tidak dianiaya. Kalau Soekarno justru menderita di saat-sata terakhir hidupnya.

"Saya ada di Wisma Yaso, di saat-saat terakhir Bapak. Saya masih sempat menjaganya. Bapak juga dibuat seperti meninggal karena over dosis," kata wanita kelahiran Tokyo, 6 Februari 1940 itu, emosional.

Kondisi lainnya yang membuat Soeharto lebih beruntung dibandingkan dengan Bung Karno, kata Dewi lagi, adalah sikap pemerintah yang tidak tegas serta situasi politik Indonesia yang juga tidak memojokkan Soeharto.

Lebih jauh Dewi Soekarno yang sempat menghebohkan Jepang dan Indonesia karena foto-foto seronoknya dalam buku Syuga itu menegaskan bahwa persoalan hukum yang menyelimuti Soeharto saat ini juga harus terus diperjuangkan pemerintahan sekarang.

"Soeharto jatuh karena membuat negara Indonesia susah dan memiliki utang yang banyak, sedangkan Bapak justru memerdekakan bangsa Indonesia," ujar Dewi yang tetap mempertahankan status WNI-nya.
Sumber: http://web.bisnis.com/
***


No comments: