lirik lagu

Monday, February 26, 2007

Roberto Baggio sang Maestro Sepakbola





Terwujudnya Impian “The Divine Ponytail”

Roberto Baggio pemain terbaik Eropa dan Dunia tahun 2003 yang lahir pada tgl 18 Februari 1967 berencana pensiun dari dunia sepakbola pada tahun 2004. Roby Baggio telah membuat suatu prestasi yang luar biasa , Roby begitu ia biasa dipanggil berhasil mewujudkan impiannya yaitu mencetak gol yang ke 200 di Lega Calcio Seri A. 14 Maret 2004 saat timnya Roby Brescia melawan Parma menjadi tanggal yang bersejarah buat sang maestro Roberto Baggio. Walaupun bermain di kandang lawan Roby berhasil mencetak gol yang sangat indah. Skor pun berakhir imbang 2 - 2.



Roberto Baggio berkata : Itu telah menjadi mungkin sebab aku tidak pernah berhenti untuk bermimpi, aku tidak pernah menyerah untuk menaruh target baru di depan aku. Dan di sinilah aku , 37 tahun yang masih mampu menciptakan keajaiban besar di atas lapangan. Don’t stop to dream because life is magic.


Walaupun usianya pada saat itu 37 tahun, dia masih mampu memperlihatkan kehebatannya, tua – tua keladi makin tua makin jadi. 37 merupakan angka keberuntungan karena jika angka itu dijumlahkan akan menghasilkan angka yang sangat sempurna yaitu 10. Nomor 10 adalah nomor yang biasa dipakai oleh para pemain terbaik dunia, salah satunya “The Divine Ponytail “ ROBERTO BAGGIO.

Bravo Roberto Baggio !!!!!!!


Rahasia Bisnis Online

Miliki Saham Dot Com Gratis !


Salam Terakhir Roberto Baggio





Roberto Baggio Say Goodbye


Roberto Baggio mengakhiri karirnya di seri A musim 2003/2004 saat Brescia melawan AC Milan yang berakhir 4 – 2 untuk kemenangan AC Milan. Roberto Baggio mengakhiri karir sebagai pemain bola karena cedera lutut yang dialaminya, Roby telah mencetak 205 gol di Liga Italia Seri A .


Walaupun timnya kalah namun bagi Roby pertandingan terakhirnya itu meninggalkan kenangan yang sangat indah dan begitu mengharukan. Roby Baggio merasakan suasana yang begitu hangat dari seluruh pendukung Brescia dan juga AC Milan. Begitu banyak penghargaan yang ia dapatkan dari seluruh penggemarnya.


Pada menit ke 83 Roby digantikan oleh Colucci, saat ia akan meninggalkan lapangan ia menerima standing ovation dari seluruh penonton yang hadir di stadion itu. Roby pun mengucapkan selamat tinggal dan sangat berterima kasih atas penghargaan ini, ia pun berpamitan kepada pemain AC Milan Paolo Maldini sambil memeluknya lalu bersalaman dengan pemain lainnya termasuk para tim ofisial dan pelatih.


Suatu momen yang sangat menyentuh bagi semua penggemar Roberto Baggio, air mata pun tak tertahankan lagi. Roberto Baggio memberikan salam perpisahan kepada penggemarnya dengan melambaikan tangan kirinya dan tangan kanannya diletakkan di dada sebagai tanda terima kasih atas semua dukungan dan penghargaan selama karir sepakbolanya. Dunia sepakbola telah kehilangan seorang pemain yang memiliki skill dan juga kepribadian yang luar biasa


My sight is always oriented to the future. My tomorrow never scares me and it has to frighten nobody, even if I should choose to write the word "end" at the bottom of my carrer, stopping my desire to play again.

With love
Roberto Baggio


Rahasia Bisnis Online

Miliki Saham Dot Com Gratis !